Kumpulan 7 Hadits Tentang Memelihara Anak Yatim: Dalil dan Keutamaannya!

Anda sedang mencari-cari hadits tentang memelihara anak yatim? Jika iya, maka Anda sangat beruntung. Di artikel ini kami telah mengumpulkannya dengan runut dan sistematis serta telah diberikan sedikit penjelasan yang mungkin bermanfaat. Selamat membaca!

1. Dekat dengan Nabi

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئاً

“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya.” (HR Bukhari)

Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan dan pahala orang yang menyantuni anak yatim. Betapa tidak, disini Rasulullah dengan jelas mengisyaratkan bahwa kedudukan orang yang memelihara anak yatim posisinya dengan Baginda Nabi di akhirat bagaikan bagaikan jari telunjuk dan jari tengah. Artinya mereka akan sangat dekat dengan Nabi kita tercinta.

Oh ya, maksud dari memelihara anak yatim itu sendiri adalah mengurusi dan memperhatikan semua keperluan hidupnya, seperti nafkah (makan dan minum), pakaian, mengasuh dan mendidiknya dengan pendidikan Islam yang benar.

2. Dijanjikan dengan Surga

مَنْ ضَمَّ يَتِيْمًا بَيْنَ أَبَوَيْنِ مُسْلِمَيْنِ فِيْ طَعَامِهِ وَ شَرَابِهِ حَتَّى يَسْتَغْنِيَ عَنْهُ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ

“Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua Muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.” (HR Abu Ya’la dan Thabrani)

Senada dengan hadits sebelumnya, hadits ini juga memberikan kabar gembira kepada siapa saja yang mengasuh dan memelihara anak yatim dengan baik hingga tercukupi seluruh kebutuhannya. Mereka dijanjikan oleh Rasulullah akan masuk surga di akhirat kelak. Luar biasa sekali bukan ganjarannya?

3. Perintah Memuliakan Anak Yatim

ياَ سَائِبُ انْظُرْ أَخْلاَقَكَ الَّتِيْ كُنْتَ تَصْنَعُهَا فِيْ الجْاَهِلِيَّةِ فَاجْعَلْهَا فِيْ اْلإِسْلاَمِ. أَقْرِ الضَّيْفَ و أَكْرِمِ الْيَتِيْمَ وَ أَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ

“Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, maka laksanakanlah pula dalam keislaman. Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim dan berbuat baiklah kamu pada tetanggamu.” (HR Ahmad dan Abu Daud)

Jika dua hadits sebelumnya berbicara soal fadhilah (keutamaan) memelihara anak yatim, maka hadits ini menerangkan perintah Nabi kepada ummatnya agar memuliakan serta mengasuh anak yatim. Dengan demikian, sejatinya memellihara dan mengasuh anak yatim adalah suatu perintah dalam islam agar dilakukan oleh umatnya.

4. Dilembutkan Hatinya

أتى النبي صلى الله عليه وسلم رجل يشكو قسوة قلبه ؟ قال: أتحب أن يلين قلبك وتدرك حاجتك؟ ارحم اليتيم وامسح رأسه وأطعمه من طعامك يلن قلبك

Ada seseorang yang mengadu kepada Nabi Muhammad SAW tentang kerasnya hati. Nabi menjawab, “Kamu ingin hatimu lembut dan dipenuhi seluruh hajatnya? Sayangilah anak yatim, usap kepala mereka, dan berikanlah makanan dari apa yang kamu makan, maka hatimu akan lembut.” (HR Thabrani)

Pada hadits di atas, dikisahkan ada seorang sahabat yang meminta kepada Nabi agar hatinya yang keras menjadi lunak. Maka apa jawaban Rasulullah? Beliau ternyata memerintahkan sahabat tersebut agar memuliakan anak yatim dan mengusap wajahnya.

Dengan demikian, jika Anda sedang merasa diri Anda hatinya keras, sulit menerima nasihat, hidup seolah tanpa arah, maka datangilah anak yatim! Sayangi mereka, asuh mereka, maka insya Allah hati Anda akan menjadi lunak.

5. Sebaik-baik Rumah

خيرُ بيتٍ في المسلمينَ بيتٌ فيهِ يتيمٌ يُحسَنُ إليهِ وشرُّ بيتٍ في المسلمينَ بيتٌ فيهِ يتيمٌ يُساءُ إليهِ

Rumah paling terbaik di antara kaum muslimin adalah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim dan diurus dengan baik. Sedangkan rumah paling terburuk di antara kaum muslimin adalah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim dan ia diperlakukan buruk di dalamnya.

Sebagaimana hadits di atas, dalam islam rumah yang paling baik bukanlah rumah yang mewah dan megah. Bukan pula rumah yang memiliki desain dan interior yang menawan, akan tetapi rumah yang paling baik dan indah adalah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim yang diperlakukan dengan baik.

Karena itu, jika Anda ingin memiliki rumah terbaik tersebut, maka asuh dan peliharalah anak yatim sebaik mungkin.

6. Dilapangkan Allah Pada Hari Kiamat

مَنْ نَـفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat.” (HR Muslim dan Ahmad)

Meskipun tidak semuanya, kebanyakan anak yatim yang ditinggal ayahnya ketika kecil, mereka tentu akan mengalami berbagai kesulitan hidup karena tidak adanya yang menafkahi mereka.

Nah pada hadits di atas, secara umum Rasulullah SAW secara tidak langsung memerintahkan umatnya untuk membantu siapa saja yang kesulitan, salah satunya anak yatim. Jika itu dilakukan, maka pada hari kiamat Allah akan memudahkan urusannya.

7. Amal yang Tidak Terputus

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim)

Dapat dikatakan, hadits di atas sudah sangat familiar di tengah-tengah kita. Dan secara tidak langsung, hadits ini juga masih nyambung dengan topik memelihara anak yatim. Hal ini karena jika anak yatim tersebut tumbuh menjadi pemuda shalih yang terus mendoakan Anda, maka Anda akan mendapatkan pahala yang terus mengalir. Wallaahu A’lam

Baca juga:

Hadits Tentang Shalat Tarawih

Hadits Tentang Ukhuwah Islamiyah